Saturday, March 28, 2020

Part 1.
Sang Tuan Putri Penjaga Negeri.

يا ست يا حارسة البلد

Kurang lebih artinya :

"Wahai Tuan putri penjaga Negri"

Begitulah julukan yang disematkan warga Mesir untuk Sayyidah Zainab binti Sayyidina Imam Ali bin Abi Thalib. (Sayyidah Zainab al Kubro). Beliau lahir di tanggal 5 bulan Sya'ban tahun 5 Hijriyah di Madinah al Munawwarah. Ada riwayat lain yang mengatakan beliau lahir di tahun 6 Hijriyah.

Zainab bermakna : Kuat, lemah lembut dan cerdas. Ketika Sayiidah Fatimah Azzhra' berkata kepada suaminya, Sayyidna Ali " Berikanlah ia (Zainab) nama, Imam Ali berkata : "Saya tidak mungkin mendahului Rasulullah Saw. dalam pemberian nama ini, kemudian diberikanya kepada Rasulullah Saw dan memberikanya nama Zainab, untuk mengingat nama putri Rasulullah Sayidah Zainab yang syahidah ketika perang Badar.

Termasuk dari adat Ahlul Bait adalah menyambung nasab dan juga mengulangi nama saudaranya. Dari situlah banyak perselisihan yang terjadi antara para sejarawan dalam penamaan tokoh ahlul bait itu sendiri.

Dalam sebuah risalah yang berjudul "Akhbar azZainabat" karangan Ubaidili, yang mana risalah ini menjelaskan tentang semua biografi tokoh yang bernama Zainab dari golongan ahlul baeit ataupun bukan, beliau meberikan biografi kepada Sayyidah Zainab binti Imam Ali dengan sebutan Zainab Kubro, kemudian saudarinya Zainab Wustho dan Sughro.

Permasalahan ini pernah menjadi topik hangat di era tahun 30_an, yang mana terjadi antara ulama Mesir dan para Sejarawanya dengan Mufti saat itu, Syeikh Bukhit al Muthi'i. Seperti yang direkam oleh Imam Roid Syeikh Zakiy Ibrohim dalam risalah singkatnya yang berjudul "Asyhar Azzainabat Assyarifat" di halaman 6 dari risalah itu beliau menuliskan secara ringkas redaksi tersebut.

Kala itu di bulan Sya'ban 1351 H, bertepatan dengan tahun 1932 M. Tersebarlah hura hara wahabi yang meragukan kebenaran makam Sayyidah Zaibab, karena itu Sayyid Muhammad Taufiq yang menjabat sebagai menteri dalam negri kala itu meminta fatwa akan kebenaran Makam Sayyidah Zainab yang kita ketahui sampai saat ini.

Syeikh Bukhit al Muthi'i, Mufti agung Mesir kala itu menjawab bahwasanya yang dimakamkan disitu adalah Sayyidah Zainab binti Yahya bin Zaid bin Ali bin Imam Husein dan bukanlah Sayyidah Zainab saudari Imam Hasan dan Husein. Apabila ada pendapat yang mengatakan bahwa itu Sayyidah Zainab putri Imam Ali maka itu kemungkinan bukan putri secara langsung. Beliau pun mengukuhkan jawabanya berlandaskan banyak pendapat dan riwayat yang ada. Salah satunya dari riwayat Ibnu Jubair bahwa yang disemayamkan di (masjidnya sekarang)  adalah Sayyidah Zainab binti Yahya bin Zaid bin Ali bin Imam Husein dan bukanlah Sayyidah Zainab binti Imam Ali saudari Imam Hasan dan Husein.

Perselisihan pendapat terjadi kala itu, akan tetapi para ulama rabbani selalu memberikan contoh dalam menyikapi setiap perbedaan yang ada. Salah satu sejarawan terkemuka di era itu yaitu al Marhum Hasan Qasim keberatan atas jawaban sang mufti, kemudian beliau membantah dengan beberapa argumen yang sangat ilmiah. Beliau menukil pendapat yang menguatkan kebenaran bahwa Sayyidah Zainab binti Imam Ali lah yang disemayamkan disitu.

Salah satunya beliau nukil dari pendapat al Faqih al Muarrikh Muhammad Kuhan al Fasi. Kemudian dengan pendapat Sakhowi yang mencatat bahwasanya al Hakim bi Amrillah kala menjabat, pernah membangun beberapa petilasan sejarah yang ada di Mesir, salah satunya yaitu Makam Sayyidah Zainab ini. Juga dari pendapat Asyarif Azzurqani yang diruntutukan dari pengujian nasab, dari kitab beliau Bahru al Ansab. (baca lebih lanjut di kitab Maulana Syeikh Zakiy Ibrohim yang berjudul Asyhar Azzainabat Assyarifat").

Hasil inti dari perbedaan panjang diatas adalah pengukuhan akan kebenaran pendapat bahwa yang dimakamkan di (Masjid Sayidah Zainab sekarang) adalah Sayyidah Zainab binti Imam Ali bin Abi Tholib. Adapun riwayat sejarah dari Ibnu Jubair kala ia ziarahi adalah Sayidah Zainab binti Yahya al Mutawwaj bin al Hasan bin Zaid bin Imam Hasan bin Imam Ali bin Abi tholib, maqqamnya berada di Qorofah arah timur dari Makam Imam Syafi'i.

Bagi kita, dimanapun beliau dimakamkan, mencintai ahlul beit adalah kewajiban yang telah mendarah daging dalam aqidah aswaja dan masyarakat Mesir khususnya. Hal itu juga dikuatkan dalam risalah Imam Suyuthi yang bejudul " al Ajajah azzarnabiyyah fi Assulalah Azzainabiyah". Dikuatkan didalamnya bahwa keturunan Sayyidah Zainab merupakan ahlul beit yang mulia bersandarkan dari hadist riwayat Imam Muslim.

Adapun beberapa nama Zainab (selain dari putri Imam Ali bin Abi Thalib)  dari ahlul bait yang disemayamkan di Mesir diantaranya:

1. Sayyidah Zainab binti Sayyidi Yahya al Mutawwaj bil anwar). Dia adalah keponakan dari Sayyidah Nafisah binti Sayyidi Hasan al Anwar.

2. Sayyidah Zainab al Hanafiyah binti Ahmad bin Abdullah bin Ja'far bin Muhammad bin al Hanafiyyah dari keturunan Imam Ali bin Abi Thalib. Makam beliau di (Bab Nasr) daerah Qorofah.

3. Sayyidah Zainab binti Sayyidi Abdullah al Mahd. Yang terkenal dengan sebutan Sayyidah Fatimah Nabawiyyah di kota Abbasea Kairo. Berada di dekat Qism Surtoh al Waili, juga dinisbatkan nama jalan yang ada disitu dari nama beliau.

4. Sayyidah Zainab binti Hasan bin Ibrohim dari nasab Sayyidi Ismail al Musallast bin Ahmad bin Ismail al Mutsanna bin Muhammad bin Ismail al Imam bin Imam Jakfar Assodiq. Disemayamkan bersama kakeknya (Ibrohim) di Kairo.

5. Sayyidah Zainab binti Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Muhammad bin Yahya bin Idris bin Abdullah al Mahd bin Hasan al Mutsanna bin Imam Hasan bin Imam Ali bin Abi Thalib. Makam beliau di daerah pemakaman yang berada di sekitar Makam Sayyidah Nafisah Ra. Makam beliau hampir sering dilalaikan dari para peziarah.

6.Sayyidah Zainab al Kultsumiyah dari keturunan al Qasim attayyib bin Muhammad al Ma'mun. Makam beliau di daerah pemakaman Imam Laits.

7. Sayyidah Zainab binti Hasyim bin Husein bin Muhammad bin Husein bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Ismail bin al A'raj bin Ja'far Asshodiq.

8. Sayyidah Zainab binti Musa al Kazim, konon makam beliau sudah tidak beratsar.

Referensi :
1. Risalah Azzainabat Asyarifat karya Maulana al Imam Arrroid Syeikh Zakiy Ibrohim.
2. Kitab Maroqid Ahlul Beit fil Qohiroh karya Maulana al Imam Arrroid Syeikh Zakiy Ibrohim.
3. Kitab Badruttamam fi ali al Bait Annabiy al Kirom Karya Syeikh Hisyam Kamil Asyafi'i al Azhari.
4. Beberapa catatan sejarah Sayidah Zainab


No comments:

Post a Comment